Kelopak mata itu
terbuka menampakkan emerlad yang terlihat menyejukkan. Beberpa kali dia
mengerjapkan matanya berusaha sadar dari alam mimpinya. Setelah nyawa nya
berkumpul dia terperanjat dari tidurnya. Dia terduduk dengan menatap ruangan
yang dia tempati sekarang. Itu bukan kamarnya, bahkan bukan kamar ino,
sahabatnya.
“kau sudah
bangun”. Suara yang menginterupsinya untuk menoleh. Matanya melebar menatap
laki-laki yang dia lihat kemarin. Kilasan-kilasan ingatan kana kejadian kemarin
terlintas di otaknya membuat kepalanya sedikit pening.
Sasuke mendekati
sakura yang memegangi kepalanya. Dia duduk di sampinya masih menatap sakura.
Sakura mendongak setelah rasa sakit di kepalanya hilang.
“siapa kau?
Kenpa aku ada di sini”
Sejenak sasuke
diam menatap manik sejuk milik sakura. Sakura menatap onix sasuke dangan
penasaran. Dia tidak tau siapa sasuke bahkan dia tidak pernah melihatnya. Tapi
yang membuatnya bingung kenapa dia ada di sini.
“kau adalah
istriku”
Seakan ada batu
besar menghantamnya sakura tidak percaya perkataan laki-laki tampan itu. Wajah
laki-laki itu menampakkan keseriusan. Tapi sakura harap keseriusan itu hanyalah
sandiwara.
“ini bukan
sandiwara nona haruno”
Sekarang
bagaimana laki-laki itu bisa tau pikirannya dan namanya. Berkenalan saja belum
bagaimana laki-laki itu bisa tau marganya. Sakura masih bingun dengan laki-laki
itu yang menganggap dia istrinya. Seingatnya dia masih sekolah dan belum
mempunyai pacar sekalipun. Lalu laki-laki ini datang dengan mengatakan bahwa
dia adalah istrinya. Istri seorang vampir.
“aku tidak tau
apa yang kau maksud. Dan juga aku tidak mengerti bagaimana kau tau namaku. Aku
masih sekolah, pacaran saja belum kenapa kau mengatakan aku istrimu? Kita belum
pernah bertemu, sekalipun”
“kau ingin
bukti”
Sakura menganguk
pelan.
Sasuke mendesah
pelan. Matanya tertutup. Sakura terkejut saat mata sasuke berubah menjadi merah
dengan tiga titik tomoe menatapnya tajam. Dan setelahnya sakura bisa merasakan
hal yang beda dari yang dia rasakan sekarang.
***
Sakura terduduk
di meja dengan kaki tertekuk menatap bulan bersinar terang dari jendela besar
kamar sauke. Bila di hitung berdasarkan waktu di dunia dia tempati sekarang
seminggu lebih sakura ada di sana. Sakura tidak tau berapa lama dia pergi dari
rumahnya. Dunianya sekarang hanya menampakkan matahari selama enpat jam. Itu
pun masih tertutupi awan gelam membuat dunia itu hampir tidak pernah terkena
matahari.
Sakura rindu
rumahnya dan juga orang tuanya. Apa orang tua nya sekarang sedang mencarinya?
Apa ino akan ikut mencarinya juga? Apa dia sekarang sudah di anggap sudah mati?
Sakura menunduk memikirkan hal itu.
Dari yang sasuke
perlihatkan waktu itu. Dia adalah reinkarnasi istri sasuke yang mati karena
pengorbanan atas peprangan yang terjadi. Perang pun kembali terjadi saat dia
berda di sini. Peperangan yang dia lihat waktu itu terjadi karena kehadirannya.
Tapi jika dia tidak ada peperangan akan terus berlanjut bahkan semakin paras.
Itulah yang sasuke ceritakan padanya.
Sekarang yang
ada di pikirannya adalah perkataan sasuke yang sangat di luar pikiran sakura.
“ada cara lain untuk menyesaikan perang ini. yaitu
dengan melahirkan keturunan baru dari rahimmu. Dan darah yang mengalir itu
harus darah murni. Dengan lahirnya anak itu dia bisa menetralkan peperangan
yang terjadi tanpa ada peperangan lagi”
Sakura semakin
menundukkan wajahnya. Dia tidak pernah berfikir untuk berpacaran saat SMA tapi
sekarang dia harus di hadapi dengan pilihan yang lebih berat dari
itu. Bagimana bisa dia harus melahirkan bayi dari seorang vampir yang bahkan
belum bisa di percaya atau tidak.
Memikirkan
berciuman dengan laki-laki itu saja sudah membuat mukanya memerah apalagi
jika.... sakura menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran itu. Dia masih
muda, dia ingin menikmati hidup mudanya. Dia tidak mau mempunyai anak di usia
muda. Tapi waktu akan terus berjalan dan dia tidak punya waktu yang tersisa
untuk menikmati hidup mudanya.
“apa yang kau
pikirkan”
Sakura hampir
saja terjatuh jika tidak ada sebuah tangan kekar yang memegang lengannya erat.
Tatapan mereka bertemu. Onix dan emerlad. Sakura tidak memperdulikan posisinya
yang akan terjatuh jika sasuke melepasnya. Matanya terpaku pada matanya hitam
legam sasuke. Mata itu seakan menariknya pada pusat mata itu.
Sasuke menatap
mata sakura intens. Tapi dia merasa ada ketenangan menyusup hatinya. Bukankah
vampir tidak bernyawa? Tapi sasuke merasakannya. Dia merasa ada kedamaian dari
mata sakura. Begitu sejuk dan indah. Seakan kegelapan yang selalu
menyelimutinya tersikap dengan mata itu.
Sakura sedikit
tersentak saat merasakan sesuatu yang lebut dan dingin menyentuh bibirnya.
Sasuke menciumnya. Dengan lembut. Sakura masih berfikir apa yang terjadi
padanya. Begitu sadar sasuke segera menjauhkan wajahnya. Sasuke menatapnya
heran.
“kau anggap aku
ini siapa?”. Ucap skura menunduk.
Sasuke tau apa
yang di maksud gadis itu. Gadis itu tidak ingin dia anggap hanya sebagai
pengganti istrinya yang tiada. Sasuke merasakan hal lain saat berada di dekat
gadis itu. Dia bahkan lupa jika istrinya mirip dengan sakura.
“sakura haruno
dari dunia masnusia yang ku culik saat akan berangkat sekolah”.
Sakura tersenyum
senang mendengarnya membuat sasuke mau tidak mau juga tersenyum pada sakura.
Tidak membuang waktu sasuke kembali mencium sakura. Ciuman itu berubah menjadi
lumatan yang perlahan lembut menjadi ganas. Sakura mengalungkan lengannya di
leher sasuke. Sesekali tangannnya meremas lembut rambut sasuke yang mencuat
meminta lebih.
Sasuke tersenyum
kecil dalam ciumannya mandapat respon dari sakura. Sasuke menjilat bibir sakura
meminta membukanya. Sakura membuka mulutnya membuat lidah dingin sasuke
memasuki mulutnya dan mengajak lidahnya beradu. Walaupun itu pertama kali
sakura melakukannya dia mengerti bagaimana melakukannya.
Tanpa sadar
sakura berpindah tempat di ranjang sasuke dengan sasuke yang masih terus
menciumnya. Sepuluh menit melakukannya sakura merasa dadanya terasa sempit.
Sakura menjambak pelan rambut sasuke.
Sasuke mengerti
sakura kehabisan nafas melepaskannya dan beralih pada leher putih sakura.
Tercium bau stoberi yang menguar dari tubuh sakura membuat sasuke ingin lebih.
Desahan pertama sakura keluar saat sasuke dengan lembut mengecup dan menggigit
leher sakura menimbulkan bercah kemerahan berupa tanda dari sasuke.
Tangan sasuke
tidak tinggal diam. Dengan cepat sasuke melicuti dres selutut sakura beserta
bra dan celana dalamnya. Ciuman sasuke turun pada buah dada sakura yang
terlihat menantang. Dengan lembut sasuke melumat pucak buah dada sakura dan
meremas buah dada yang lain.
“aahhhhhnnnn”.
Sakura terus mendesah atas perlakuan sasuke. Tidak pernah sakura merasa
senikmat ini. hingga pada akhirnya sakura melenguh panjang dengan keluarnya
cairan pada daerah bawahnya. Sakura menikmati klimaks pertamanya dengan nafas
yang terengah.
Sasuke bangkit
melepaskan seluruh pakaiannya dan kembali menindihi sakura. Sakura sempat
merona melihat tubuh sasuke yang berbentuk.
“sakura, kau
siap” desah sasuke tepat di telinganya yang menurut sakura terdengar seksi.
Sakura
mengangguk yakin. Sasuke manatap sakura lembut mengecup bibir sakura sekilas.
Sakura memeluk sasuke erat. Dia merasa sedikit takut. Wajar ini pertama baginya
dan menurut dari yang dia pelajari di sekolah rasanya akan terasa sangat sakit.
“lampiaskan
padaku”, bisik sasuke. Setelahnya yang sakura rasakan rasa sakit yang tisak
terbayangkan. Daerah kewanitaannya sangat sakit. Dia merasa terbelah menjadi
dua. Tangannya mencakar punggung sasuke meredakan rasa sakit.
Setitik air
mengalir dari ujung mata sakura. Sekali sentakan sasuke berhasil menembus
pertahanan sakura beriringan jeritan kesakitan dari mulut sakura. Sasuke
menatap wajah sakura yang memerah. Dia kecup mata sakura yang siap
mengeuluarkan air lagi memberikan ketenangan.
Luka cakar pada
tubuh sasuke kembali menutup. Sakura membuka matanya menatap sasuke. Setelah
melihat sakura mengangguk sasuke menggerakkan tubuhnya. Sakura merasa sedikit
perih tapi lama-lama menjadi rasa nikmat yang belum pernah dia rasakan
sebelumnya. Lebih nikmat dari ciuman sasuke pada lehernya.
Yang terdengar
dari kamar itu hanya desahan sakura yang terus meminta lebih. Hingga pada
akhirnya desahan panjang sakura menjadi bukti bersatunya benih mereka dalam
rahim sakura. Sasuke yang tidak kenal lelah atau tidak pernah lelah terus
menyerang sakura. Sakura yang menikmati perlakuan sasuke tidak protes.
Empat jam mereka
melakukannya sakura tidak kuat lagi untuk melanjutkannya hingga dia tertidur di
pangkuan sasuke. Sasuke yang menyadari kelabihannya merasa kasian dengan
sakura. Dengan pelan sasuke melepas penyatuan mereka dan merebahkan sakura.
Sasuke merarik selimut menutupi tubuh mereka.
Sasuke merengkuh
tubuh sakura yang tanpa sehelai benang dengan protektif. Dia kecup dahi sakura.
Dia tidak akan tertidur karena memang dia tidak pernah tertidur. Dia akan
melindungi sakura apapun yang terjadi.
“aku
mencintaimu”. Bisik sasuke. Dan tanpa sasuke ketahui sakura tersenyum dalam
tidurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar