Selasa, 01 Juli 2014

FANFIC SASUSAKU

moonlight chap 



Kelopak mata itu terbuka menampakkan emerlad yang terlihat menyejukkan. Beberpa kali dia mengerjapkan matanya berusaha sadar dari alam mimpinya. Setelah nyawa nya berkumpul dia terperanjat dari tidurnya. Dia terduduk dengan menatap ruangan yang dia tempati sekarang. Itu bukan kamarnya, bahkan bukan kamar ino, sahabatnya.
“kau sudah bangun”. Suara yang menginterupsinya untuk menoleh. Matanya melebar menatap laki-laki yang dia lihat kemarin. Kilasan-kilasan ingatan kana kejadian kemarin terlintas di otaknya membuat kepalanya sedikit pening.
Sasuke mendekati sakura yang memegangi kepalanya. Dia duduk di sampinya masih menatap sakura. Sakura mendongak setelah rasa sakit di kepalanya hilang.
“siapa kau? Kenpa aku ada di sini”
Sejenak sasuke diam menatap manik sejuk milik sakura. Sakura menatap onix sasuke dangan penasaran. Dia tidak tau siapa sasuke bahkan dia tidak pernah melihatnya. Tapi yang membuatnya bingung kenapa dia ada di sini.
“kau adalah istriku”
Seakan ada batu besar menghantamnya sakura tidak percaya perkataan laki-laki tampan itu. Wajah laki-laki itu menampakkan keseriusan. Tapi sakura harap keseriusan itu hanyalah sandiwara.
“ini bukan sandiwara nona haruno”
Sekarang bagaimana laki-laki itu bisa tau pikirannya dan namanya. Berkenalan saja belum bagaimana laki-laki itu bisa tau marganya. Sakura masih bingun dengan laki-laki itu yang menganggap dia istrinya. Seingatnya dia masih sekolah dan belum mempunyai pacar sekalipun. Lalu laki-laki ini datang dengan mengatakan bahwa dia adalah istrinya. Istri seorang vampir.
“aku tidak tau apa yang kau maksud. Dan juga aku tidak mengerti bagaimana kau tau namaku. Aku masih sekolah, pacaran saja belum kenapa kau mengatakan aku istrimu? Kita belum pernah bertemu, sekalipun”
“kau ingin bukti”
Sakura menganguk pelan.
Sasuke mendesah pelan. Matanya tertutup. Sakura terkejut saat mata sasuke berubah menjadi merah dengan tiga titik tomoe menatapnya tajam. Dan setelahnya sakura bisa merasakan hal yang beda dari yang dia rasakan sekarang.
***
Sakura terduduk di meja dengan kaki tertekuk menatap bulan bersinar terang dari jendela besar kamar sauke. Bila di hitung berdasarkan waktu di dunia dia tempati sekarang seminggu lebih sakura ada di sana. Sakura tidak tau berapa lama dia pergi dari rumahnya. Dunianya sekarang hanya menampakkan matahari selama enpat jam. Itu pun masih tertutupi awan gelam membuat dunia itu hampir tidak pernah terkena matahari.
Sakura rindu rumahnya dan juga orang tuanya. Apa orang tua nya sekarang sedang mencarinya? Apa ino akan ikut mencarinya juga? Apa dia sekarang sudah di anggap sudah mati? Sakura menunduk memikirkan hal itu.
Dari yang sasuke perlihatkan waktu itu. Dia adalah reinkarnasi istri sasuke yang mati karena pengorbanan atas peprangan yang terjadi. Perang pun kembali terjadi saat dia berda di sini. Peperangan yang dia lihat waktu itu terjadi karena kehadirannya. Tapi jika dia tidak ada peperangan akan terus berlanjut bahkan semakin paras. Itulah yang sasuke ceritakan padanya.
Sekarang yang ada di pikirannya adalah perkataan sasuke yang sangat di luar pikiran sakura.
“ada cara lain untuk menyesaikan perang ini. yaitu dengan melahirkan keturunan baru dari rahimmu. Dan darah yang mengalir itu harus darah murni. Dengan lahirnya anak itu dia bisa menetralkan peperangan yang terjadi tanpa ada peperangan lagi”
Sakura semakin menundukkan wajahnya. Dia tidak pernah berfikir untuk berpacaran saat SMA tapi sekarang dia harus di hadapi dengan pilihan yang lebih berat dari itu. Bagimana bisa dia harus melahirkan bayi dari seorang vampir yang bahkan belum bisa di percaya atau tidak.
Memikirkan berciuman dengan laki-laki itu saja sudah membuat mukanya memerah apalagi jika.... sakura menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran itu. Dia masih muda, dia ingin menikmati hidup mudanya. Dia tidak mau mempunyai anak di usia muda. Tapi waktu akan terus berjalan dan dia tidak punya waktu yang tersisa untuk menikmati hidup mudanya.
“apa yang kau pikirkan”
Sakura hampir saja terjatuh jika tidak ada sebuah tangan kekar yang memegang lengannya erat. Tatapan mereka bertemu. Onix dan emerlad. Sakura tidak memperdulikan posisinya yang akan terjatuh jika sasuke melepasnya. Matanya terpaku pada matanya hitam legam sasuke. Mata itu seakan menariknya pada pusat mata itu.
Sasuke menatap mata sakura intens. Tapi dia merasa ada ketenangan menyusup hatinya. Bukankah vampir tidak bernyawa? Tapi sasuke merasakannya. Dia merasa ada kedamaian dari mata sakura. Begitu sejuk dan indah. Seakan kegelapan yang selalu menyelimutinya tersikap dengan mata itu.
Sakura sedikit tersentak saat merasakan sesuatu yang lebut dan dingin menyentuh bibirnya. Sasuke menciumnya. Dengan lembut. Sakura masih berfikir apa yang terjadi padanya. Begitu sadar sasuke segera menjauhkan wajahnya. Sasuke menatapnya heran.
“kau anggap aku ini siapa?”. Ucap skura menunduk.
Sasuke tau apa yang di maksud gadis itu. Gadis itu tidak ingin dia anggap hanya sebagai pengganti istrinya yang tiada. Sasuke merasakan hal lain saat berada di dekat gadis itu. Dia bahkan lupa jika istrinya mirip dengan sakura.
“sakura haruno dari dunia masnusia yang ku culik saat akan berangkat sekolah”.
Sakura tersenyum senang mendengarnya membuat sasuke mau tidak mau juga tersenyum pada sakura. Tidak membuang waktu sasuke kembali mencium sakura. Ciuman itu berubah menjadi lumatan yang perlahan lembut menjadi ganas. Sakura mengalungkan lengannya di leher sasuke. Sesekali tangannnya meremas lembut rambut sasuke yang mencuat meminta lebih.
Sasuke tersenyum kecil dalam ciumannya mandapat respon dari sakura. Sasuke menjilat bibir sakura meminta membukanya. Sakura membuka mulutnya membuat lidah dingin sasuke memasuki mulutnya dan mengajak lidahnya beradu. Walaupun itu pertama kali sakura melakukannya dia mengerti bagaimana melakukannya.
Tanpa sadar sakura berpindah tempat di ranjang sasuke dengan sasuke yang masih terus menciumnya. Sepuluh menit melakukannya sakura merasa dadanya terasa sempit. Sakura menjambak pelan rambut sasuke.
Sasuke mengerti sakura kehabisan nafas melepaskannya dan beralih pada leher putih sakura. Tercium bau stoberi yang menguar dari tubuh sakura membuat sasuke ingin lebih. Desahan pertama sakura keluar saat sasuke dengan lembut mengecup dan menggigit leher sakura menimbulkan bercah kemerahan berupa tanda dari sasuke.
Tangan sasuke tidak tinggal diam. Dengan cepat sasuke melicuti dres selutut sakura beserta bra dan celana dalamnya. Ciuman sasuke turun pada buah dada sakura yang terlihat menantang. Dengan lembut sasuke melumat pucak buah dada sakura dan meremas buah dada yang lain.
“aahhhhhnnnn”. Sakura terus mendesah atas perlakuan sasuke. Tidak pernah sakura merasa senikmat ini. hingga pada akhirnya sakura melenguh panjang dengan keluarnya cairan pada daerah bawahnya. Sakura menikmati klimaks pertamanya dengan nafas yang terengah.
Sasuke bangkit melepaskan seluruh pakaiannya dan kembali menindihi sakura. Sakura sempat merona melihat tubuh sasuke yang berbentuk.
“sakura, kau siap” desah sasuke tepat di telinganya yang menurut sakura terdengar seksi.
Sakura mengangguk yakin. Sasuke manatap sakura lembut mengecup bibir sakura sekilas. Sakura memeluk sasuke erat. Dia merasa sedikit takut. Wajar ini pertama baginya dan menurut dari yang dia pelajari di sekolah rasanya akan terasa sangat sakit.
“lampiaskan padaku”, bisik sasuke. Setelahnya yang sakura rasakan rasa sakit yang tisak terbayangkan. Daerah kewanitaannya sangat sakit. Dia merasa terbelah menjadi dua. Tangannya mencakar punggung sasuke meredakan rasa sakit.
Setitik air mengalir dari ujung mata sakura. Sekali sentakan sasuke berhasil menembus pertahanan sakura beriringan jeritan kesakitan dari mulut sakura. Sasuke menatap wajah sakura yang memerah. Dia kecup mata sakura yang siap mengeuluarkan air lagi memberikan ketenangan.
Luka cakar pada tubuh sasuke kembali menutup. Sakura membuka matanya menatap sasuke. Setelah melihat sakura mengangguk sasuke menggerakkan tubuhnya. Sakura merasa sedikit perih tapi lama-lama menjadi rasa nikmat yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Lebih nikmat dari ciuman sasuke pada lehernya.
Yang terdengar dari kamar itu hanya desahan sakura yang terus meminta lebih. Hingga pada akhirnya desahan panjang sakura menjadi bukti bersatunya benih mereka dalam rahim sakura. Sasuke yang tidak kenal lelah atau tidak pernah lelah terus menyerang sakura. Sakura yang menikmati perlakuan sasuke tidak protes.
Empat jam mereka melakukannya sakura tidak kuat lagi untuk melanjutkannya hingga dia tertidur di pangkuan sasuke. Sasuke yang menyadari kelabihannya merasa kasian dengan sakura. Dengan pelan sasuke melepas penyatuan mereka dan merebahkan sakura. Sasuke merarik selimut menutupi tubuh mereka.
Sasuke merengkuh tubuh sakura yang tanpa sehelai benang dengan protektif. Dia kecup dahi sakura. Dia tidak akan tertidur karena memang dia tidak pernah tertidur. Dia akan melindungi sakura apapun yang terjadi.
“aku mencintaimu”. Bisik sasuke. Dan tanpa sasuke ketahui sakura tersenyum dalam tidurnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar